Pada tanggal 26 Desember 2008, saya membeli sebuah hard disk eksternal ber-merk Maxtor One Touch 4 Mini dengan kapasitas 160 GB dengan harga sekitar 750 ribu rupiah. Awal pertama saya gunakan hard disk eksternal ini saya sangat kecewa, ternyata barang yang saya beli tidak dapat digunakan sama sekali. Ketika kabel USB saya colokkan ke laptop, sistem operasi Windows XP yang saya gunakan pada laptop saya tidak mampu mendeteksi adanya hardware baru. Saya curiga jangan-jangan Windows XP tidak bisa membaca hardware ini. Awalnya saya pikir windowsnya yang salah.Kemudian saya mencoba menggunakan sistem operasi Linux Open Suse yang juga memang menjadi salah satu sistem operasi yang saya gunakan. Tapi ternyata saya kecewa sekali ternyata open suse pun tidak mampu membaca hard disk eksternal ini.
Dari sana saya simpulkan, jelas bukan laptop atau sistem operasi saya yang salah, ini pasti salahnya hard disk eksternal ini. Ada yang rusak atau apalah, yang jelas bukan dari laptop saya atau sistem operasi yang saya miliki. Kemudian saya memutuskan untuk mengembalikannya keesokan harinya ke toko tempat dimana saya membelinya. Sesampainya di toko, hard disk tersebut langsung diperiksa oleh teknisi-teknisi yang memang ada di toko tersebut. Dan hasilnya, saya lega, memang hard disknya yang bermasalah. Kemudian pihak toko menggantinya dengan hard disk eksternal baru yang memang sama persis dengan yang rusak tadi.
Sebelum saya membawa pulang hard disk pengganti tadi, teknisi memastikan bahwa hard disk penggantinya dalam kondisi bagus dengan cara mencobanya ke dalam komputer teknisi tsb. Dan memang hard disk pengganti ini, bagus dan dapat dipergunakan secara normal, sehingga saya setuju untuk membawanya pulang sebagai pengganti hard disk yang rusak tadi.
Sesampainya dirumah, saya kemudian mulai menggunakan hard disk tersebut untuk menyimpan data-data yang merupakan data-data penting. Karena memang itu tujuan saya membeli hard disk eksternal. Mem-back-up data-data penting jadi suatu bagian dalam kegiatan saya berkomputer.
Tadinya saya berfikir untuk membelah partisi hard disk ini menjadi dua sama rata, tapi rencana tersebut baru bisa saya lakukan dua hari setelahnya karena ada memang saya tidak memilki software yang mampu merubah partisi hard-disk. Sebelum saya membelah dua partisi hard disk tersebut, terlebih dahulu saya ingin menguji kekuatan hard disk ini. Sederhana saja, saya akan mencoba mengujinya dengan mengkopi file-file yang ada di laptop saya dengan ukuran yang sangat besar ke dalam hard disk ini. Pengujian pertama saya lakukan dengan mengkopi data sebesar 500 MB, dengan cara satu kali copy dan satu kali paste. Hasilnya lumayan, hard disk saya mampu menerima file dalam jumlah yang benar dan tidak corrupt, sebenarnya pengujian ini lebih mengacu kepada pengujian connector hard disk dalam hal ini pengujian kabel USB yang menjadi connector antara hard disk dengan komputer.
Kemudian saya mencoba mengkopi sekaligus data dengan ukuran 1 GB dari laptop ke hard disk tsb. Dan hasilnya pun masih OK, masih juga bagus, nah pada pengkopian data secara langsung sebesar 2 GB. Hard disk ini mulai mengalami masalah. Ketika data yang besarnya 2 GB dalam proses pengkopian ke dalam hardisk, dan progressnya baru mencapai 45% muncul balloon alert di sebelah kiri bawah desktop saya, “Windows Delayed Write Failed” dan bla..bla..bla.. lainnya. Ternyata hard disk ini tidak mampu melakukan pengkopian data sebesar 2 GB ke-dalamnya. Kemudian saya mencoba membuang hasil kopian yang gagal tadi, alangkah kecewanya saya ternyata hasil kopian yang gagal tadi tidak bisa di delete, ketika di delete ada dialog window yang intinya memberi tahu bahwa folder atau file tersebut tidak bisa di delete. Saya mencoba mendeletenya lewat konsol windows, dan tetap tidak bisa juga di hapus. Kemudian saya coba delete dengan menggunakan sistem operasi Linux. Hasilnya pun juga sama, tetap tidak bisa di delete. Akhirnya saya biarkan saja folder dan file tsb. Mengingat besok di kantor, saya memang berencana untuk membelah dua partisi hard disk ini, jadi saya pikir biarkan saja, nanti saya format saja sehingga menjadi bersih kembali hard disk ini.
Dua hari kemudian saya membelah partisi hard disk tsb menjadi dua sama rata. Dan kemudian saya melakukan pengujian ulang lagi. Dan hasilnya saya benar-benar kecewa. Pengujian tsb gagal, hard disk ini masih mengalami kondisi windows delayed write failed tadi.
Kemudian saya format lagi, dan saya belah dua lagi hard disk tsb, dan kembali melakukan pengujian tadi sekali lagi. Tapi kali ini saya akan melakukan pengujiannya di atas sistem operasi Linux. Dan hasilnya pengujian tsb ternyata, sistem operasi Linux tidak mengeluarkan pesan error apapun, dan hasil dari pengkopian data pun menjadi normal, tidak ada satu file atau folder pun yang corrupt. Artinya di Linux pengkopian data sebesar 2 GB ke dalam hard disk ini lancar-lancar saja tidak ada error sama sekali.
Hmm saya mulai berfikir, jangan-jangan ada masalah dengan sistem operasi Windows XP untuk pengkopian data ke dalam hard disk eksternal dengan ukuran data di atas 1 GB. Saya pun mencari tahu dengan cara membrowsing websitenya Microsoft pada bagian FAQ dan bugs. Dan saya juga menelusuri website-website lain atau artikel-artikel di internet tentang masalah ini. Dari penulusuran itu saya ambil kesimpulan, ternyata memang ada beberapa masalah pada sistem cache ketika ada kegiatan pengkopian data dengan jumlah besar menggunakan sistem operasi windows. Meski jawaban-jawaban dari websitenya Microsoft sangat diplomatis, seperti menyalahkan kabel usb, menyalahkan connector dan lain-lain, saya masih tetap berpendapat memang ada masalah pada sistem cache windows pada kasus tertentu seperti kasus saya ini.
Kemudian saya mencari tahu lagi lewat penulusuran internet, kemungkinan ada orang lain mengalaim masalah yang sama dengan saya dan bagaimana cara mengatasinya. Setelah dua hari melakukan penulusuran, akhirnya saya menemukan sebuah artikel dengan masalah yang sama dan cara mengatasinya. Sayangnnya saya lupa mencatat link tsb, sehingga tidak bisa saya masukkan dalam artikel ini. Yang jelas link tersebut bukanlah dari website resmi, Microsoft atau vendor dari hard ware Maxtor ini, melainkan artikel dari orang yang juga mengalami permasalahan yang sama.
Ok langsung saja, intinya cara menanggulangi permasalan saya adalah dengan memperbesar sistem cache pada sistem operasi windows. Saya menggunakan sebuah software untuk melakukan perubahan sistem cache ini, saya mengetahui software itupun dari artikel tadi. Nama software tsb adalah Cacheman buatan Outer Technologies. Karena software ini tidak gratis, maka saya hanya menggunakan versi 5.0 karena versi ini tetap bisa digunakan meski kita tidak melakukan registrasi sekalipun.
Setelah saya install software ini, sesuai dengan petunjuk artikel di atas saya kemudian melakukan perubahan pada sistem cache sistem operasi Windows XP yang saya miliki. Setelah melakukan perubahan tsb, saya me-restart Windows XP saya dan mulai kembali melakukan pengujian terhadap hard disk ini.
Pengujian pada pengkopian data sebesar 2 GB, ternyata bagus, tidak ada error Windows Delayed Write Failed yang muncul, saya senang, kemudian saya lakukan pengkopian lagi berturut-turut dengan data yang lebih besar lagi, dan hasilnya pada pengujian pengkopian data sebesar 5 GB. Tidak mengalami masalah lagi. Saya menghentikan pengujian ini dan menganggap masalah hard disk eksternal saya sementara ini selesai.
Saya berencana untuk mengujinya selama seminggu, sebelum saya memutuskan bahwa masalah saya benar-benar selesai, dan saat artikel ini saya tulis, saya masih belum menemukan masalah lagi. Maka saya simpulkan bahwa masalah Windows Delayed Write Failed yang terjadi pada hard disk saya telah selesai, dan saya bisa menggunakan hard disk ini sebagai mana mestinya.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan saya merubah sistem cache menggunakan Cacheman5.0 untuk mengatasi masalah ini.
Pada menu show wizard saya pilih All kemudian untuk setiap window settingnya berikut detailnya :
1.Disk Cache: pilih Balance
2.Icon Cache: pilih Set large maximum Icon Cache size
3.Unload DLLs from Memory: pilih Enable
4.Disable Paging Executive: pilih Enable
5.IO Page Lock Limit: pilih Large IO page lock limit value
6.Disable NTFS last access update: pilih Enable
7.Disable creation of short filenames: pilih Enable
8.Reserve more space for the Master File Table: tidak di enable
9.Defragment hard disk when idle: pilih Enable
10. Hung App Timeout: pilih Optimize
11. Wait to Kill App / Service Timeout: pilih Optimize
12. Menu Show Delay: pilih Optimize
13. Filename Completion: tidak di enable
Demikian setting sistem cache menggunakan Cacheman pada sistem operasi Windows XP saya untuk menanggulangi masalah Windows Delayed Write Failed yang terjadi pada Maxtor One Touch 4 Mini saya.
Menteng, 4 Januari 2009
Semoga bermanfaat
Josescalia.
4 comments:
dear mas jose salam kenal
saya juga punya masalah dengan maxtor one touch 4 mini.
hardisk tersebut dapat digunakan normal di windows xp, samapi suatu hari sistem pc rusak dan harus install ulang. ketika hardisk dihubungkan, device tidak muncul/dikenali di explorer, tetapi disystray ada tanda removabel disk connected.
saya coba di komputer lain juga sama. mungkin mas jose mempunyai solusi dari masalah saya. apakah harus mendonload file2 seperti yang pre-install di hardisk. sebab ketika saya pake recovery drillnya juga saya tidak menemukan (mungkin tidak tahu kali ya)
trims solusinya.
lisin
mylisin@gmail.com
Untuk win2000 server bisa gak?
G Dapet solusi laen. Mungkin bisa dipelajari sendiri di http://seagate.custkb.com/seagate/crm/selfservice/search.jsp?DocId=205043
Situs itu merupakan situs resmi dr seagate yang mengeluarkan produk Maxtor OneTouch 4
[Quote]
G Dapet solusi laen. Mungkin bisa dipelajari sendiri di http://seagate.custkb.com/seagate/crm/selfservice/search.jsp?DocId=205043
Situs itu merupakan situs resmi dr seagate yang mengeluarkan produk Maxtor OneTouch 4
[/Qoute]
Iya nih..sepertinya sudah di Patch sama maxtor..secara hardisk itu lumayan laku di Mangga Dua..Gila aja kalo mereka ga nge-patch
Anyway..thks for visiting this blog...
Thnks
josescalia
Post a Comment