Tepat pukul 10 pagi, saya dan beberapa teman dari Indonesia chek out dari hotel tempat kami menginap. Setelah selesai check out, beberapa teman kami dari negara lain, seperti malaysia dan Thailand, menyempatkan diri untuk keluar, sekedar untuk berfoto-foto dan tukar menukar kartu nama. Puas berfoto-foto kami pun kemudian masuk ke dalam bis yang akan membawa kami pergi ke tempat dimana kami bisa membeli buah tangan yang nantinya bisa kami bawa pulang. Saya sendiri, sudah tidak lagi punya uang, sebab memang sisa uang yang saya bawa sudah saya habiskan tadi malam untuk membeli beberapa t-shirt, tas, dan lain-lain untuk keluarga dan teman-teman saya di Jakarta. Jadi praktis hari itu saya tidak ada niatan untuk membeli kembali buah tangan.
Kami tiba di sebuah FO (Factory Outlet) t-shirt yang katanya terkenal murah di Phuket, memang benar, T-Shirt disini memang murah, rata-rata harganya sekitar 99 baht sampai dengan 250 baht, namun saya mendapati bahwa kualitas t-shirt yang di jual masih lebih rendah dari pada t-shirt yang saya beli semalam. Beberapa teman-teman saya menghabiskan sisa uang bahtnya di toko ini. Sebab mungkin mereka pikir akan sia-sia membawa kembali uang baht-nya ke jakarta meski hanya untuk di tukarkan dengan rupiah kembali.
Tempat ke dua setelah FO yang kami singgahi adalah, sebuah pusat perbelanjaan, saya lupa apa nama pusat perbelanjaan tsb, yang jelas pusat perbelanjaan ini, ada di tengah-tengah Phuket Town, dan di pusat perbelanjaan ini terlihat begitu banyak orang-orang China, tak heran daerah ini disebut sebagai China Town-nya Phuket. Di pusat perbelanjaan ini, ternyata barang-barang yang dijual lebih murah dari pada tempat-tempat yang sebelumnya kami kunjungi, mungkin saja di sebabkan karena tempat ini bukanlah untuk konsumsi turis, melainkan untuk konsumsi masyarakat sekitarnya. Kami sempat makan siang bersama di pusat perbelanjaan ini, saya tidak bisa memilih tempat makan sendiri, karena memang uang saya sudah habis, untung saja Boss saya, membayar semua makan siang tersebut, termasuk makan siang saya dan teman-teman saya yang lain.
Sekitar pukul ½ 5 sore kami tiba di Phuket Airport, pikiran saya sudah melayang kembali ke pekerjaan yang menanti esok harinya. Begitu selesai semua security check terhadap barang-barang bawaan kami, kami pun bergegas menuju ke Stand tiket pesawat dimana memang sebelumnya kami sudah membooking untuk perjalanan pulang ke Jakarta sore itu. Namun yang terjadi adalah pesawat yang akan membawa kami ke Singapore untuk transit mengalami delay. Yang rencananya pesawat harus take off dari Phuket pukul ½ 6 sore, tapi jadwal saat itu pesawat berangkat pukul ½ 9 malam. Ini berarti kami tidak akan tiba di Jakarta malam ini.
Ya, benar, ternyata jadwal penerbangan kami mengalami delay, sehingga kami baru bisa sampai di Jakarta esok sore. Dan itu berarti agenda pekerjaan saya besok di Jakarta juga akan kacau, mengingat ada beberapa meeting yang harus saya hadiri besok siang. Saat itu juga saya langsung menghubungi istri saya melalui SMS, untung saya pakai kartu XL, yang kemudian saya pilih jaringan lokal untuk Phuket ini adalah D-Tac, sehingga saya bisa mengabarkan keterlambatan saya ini lewat sms ke istri saya. Saya ingat betul pulsa saya waktu itu tinggal sekitar Rp. 14.000-an, sementara satu SMS seharga Rp 6000 ke Jakarta, berarti saya cuma bisa mengirimkan sebanyak 2 SMS. Dan 15 menit kemudian istri saya pun membalas sms saya tersebut, mengatakan sedihnya anak saya mengetahui keterlambatan saya waktu itu.
Untuk mengabarkan rekan kerja saya di Jakarta, bahwa meeting untuk esok hari di cancel, saya meminjam HP teman saya yang ternyata juga memakai XL..he..he.he.he..promosi banget. Dan teman saya pun langsung menghubungi klien kami, meng-cancel meeting untuk esok hari. Jam-jam berikutnya saya habiskan dengan mengitari Phuket Airport tsb, hingga sampai jam 8 malam.
Hebatnya pelayanan Singapore Airlines saat itu, kami diberikan makan malam saat itu, dan rencananya kami akan di titipkan ke hotel transit di Singapore untuk mengejar jadwal pesawat esok harinya dari Singapore ke Jakarta, termasuk biaya taksi pulang pergi dari Changi Airport di Singapore ke hotel transit. Jika dihitung-hitung mungkin malah lebih besar pengeluran yang dikeluarkan oleh pihak airlines ketimbang harga tiket yang kami beli.
Tepat jam sembilan malam kami take off dari Phuket Airport menuju ke Singapore. Perjalanan itu membuat kepala saya agak sedikit pusing, berada di dalam pesawat. Salah satu manager saya yang kebetulan duduk bersebelahan dengan saya di pesawat mengajak saya untuk meminum Wine yang memang di sediakan di pesawat Silk Air, saya pun mau dengan harapan pusing saya akan hilang setelah meneguk wine tersebut. Dan memang benar, pusing saya hilang setelah saya meneguk sebotol kecil wine yang diberikan oleh pramugari, pusing saya berubah menjadi rasa kantuk yang tidak tertahankan.
Jam 11 malam waktu singapore kami tiba di Changi Airport, dan langsung menuju ke hotel transti yang disediakan oleh Singapore Airlines. Sekali lagi salut buat Airlines ini, meski hanya hotel transit, tapi hotel yang disediakan adalah hotel berbintang, nama hotel itu adalah Peninsula Excelciour Hotel, hotel ini bahkan lebih bagus dari pada hotel yang kami tempati di Phuket.
Day-05
Tepat pukul sepuluh pagi kami chek out dari hotel transit tersebut, kembali menuju Changi Airport, untuk kembali meneruskan perjalanan pulang ke Jakarta. Pesawat di jadwalkan berangkat pukul ½ 1 siang waktu singapore dan sampai di Jakarta pukul ½ 2 siang waktu Jakarta. Dalam perjalan menuju kembali ke Changi Airport dengan taksi yang memang di bayarkan oleh Airlines, saya mengamati Singapore, sebuah kota yang kata orang merupakan kota teraman di dunia. Saya kagum sekali dengan kota ini, jalan-jalan yang rapi dan bersih, jalan tol yang teratur dan memang enak untuk di nikmati. Dalam hati terbesit keinginan adanya kesempatan untuk saya bisa bekerja dan tinggal di negara ini di tahun-tahun yang akan datang. Sungguh sebuah kota impian buat saya.
Di pesawat saya benar-benar menikmati penerbangan saya, sebab saya duduk persis di dekat jendela, sehingga sepuas mata, saya pandangi Sumatera dan lautnya dari atas pesawat. Terlihat begitu indah dan bagus sekali Bumi dari pandangan mata saya. Untungnya hari cerah dan cuaca bagus, sehingga penerbangan nyaris tidak ada gangguan sama sekali.
Jam ½ 2 siang waktu Jakarta kami tiba, di Jakarta, rumah kami, dimana kami akan temui kemacetan yang tiap pagi akan selalu menyapa, huuuh, tapi biar bagaimanapun ini kota saya, Jakarta adalah tempat saya mencari mimpi, dan setengah mimpi saya sudah terwujud di kota yang penuh dengan kemacetan ini. Sampai di bandara Soekarno Hatta, boss saya langsung menyewa beberapa mobil untuk transportasi saya dan teman-teman, kemana ? Ke kantor, boss saya menginginkan saya dan teman-teman langsung kembali ke kantor untuk bekerja. Meski hanya dua-tiga jam saja. Tapi memang, di kantor sudah ada orang yang menunggu untuk kami langsung melakukan pekerjaan kami. Tapi ya sudahlah. Akhirnya kami sampai di kantor sekitar jam 3 sore. Masuk ke dalam kantor dengan diiringi tatapan aneh beberapa orang yang kami temui di lobby gedung, termasuk beberapa petugas security yang memang saya kenal. Masuk ke kantor dengan koper-koper berpergian, ha..ha.ha.ha.. sungguh karyawan yang aneh..ha..ha.ha.ha..
Demikian sekelumit cerita saya tentang Company Trip kali ini ke Phuket Thailand. Saya tulis ini agar lebih terasa kesan dan kenangan saya berwisata dengan teman-teman satu kantor ke Phuket-Thailand. Jika saya pikir-pikir, perusahaan yang saya masuki, hebat sekali mau mengajak karyawannya tiap tahun berlibur ke luar negeri. Hari gini, masih ada perusahaan yang mau mengajak karyawannya liburan, ke luar negeri lagi. Bisa bertahan dengan revenue yang didapat saja, perusahaan tersebut sudah hebat sekali. Sementara perusahaan saya mengajak karyawan-karyawannya untuk berwisata ke luar negeri. Hebat..Hebat... Viva mTouche...terima kasih.
No comments:
Post a Comment